Hujjatul Islam Sadiqi menyatakan, "Kapan pun manusia tidak mampu berbuat apa-apa, maka sebaiknya dia berlindung dengan menunaikan shalat, karena shalat adalah tempat perlindungan manusia."
Fars News (19/2) melaporkan, hal itu dikemukakan Hujjatul Islam Sadiqi pada acara pertemuan para pejabat di Kementerian Kebudayaan dan Bimbingan Islam Iran, serta para tokoh di bidang perluasan shalat dalam masyarakat. Ditambahkannya, "Apa yang kita dapatkan dari ayat-ayat dan riwayat adalah bahwa shalat bukan hanya sekedar amalan agama, melainkan sebuah kenyataan maknawi yang memiliki pengaruh maknawi sangat besar dalam masyarakat."
"Shalat adalah sebuah ruh dalam bentuk bidadari. Allah akan menghadiahkan ruh kepadanya. Allah Swt sangat menyukai orang-orang yang menunaikan shalat."
"Shalat adalah cermin yang merefleksikan keindahan Allah Swt dan jika penunai shalat memperhatikan-Nya dalam shalatnya, maka Allah Swt akan menjelma dalam shalat itu."
Dijelaskan Sadiqi bahwa setiap orang yang tidak memiliki Tuhan, maka dia juga tidak memiliki dirinya, jika seseorang telah melupakan dirinya, maka nasibnya tidak lain adalah kefasadan.
Menyinggung bagaimana agar manusia dapat selamat dari kekhilafan, Sadiqi mengatakan, "Yang dapat menyelamatkan manusia dari kekhilafan adalah shalat yang bermakna. Seperti yang dikemukakan oleh Ayatullah Bahauddini bahwa shalat akan mengubah sumber keinginan manusia dan bahwa para penunai shalat sejati, tidak akan berani berbuat dosa."
Menurut Sadiqi, shalat yang sesuai dengan ajaran al-Quran, sangat membantu dan tidak membebani. Karena shalat adalah pintu rahmat yang terbuka untuk semua orang yang terhimpit kesulitan. (IRIB Indonesia/MZ)
Fars News (19/2) melaporkan, hal itu dikemukakan Hujjatul Islam Sadiqi pada acara pertemuan para pejabat di Kementerian Kebudayaan dan Bimbingan Islam Iran, serta para tokoh di bidang perluasan shalat dalam masyarakat. Ditambahkannya, "Apa yang kita dapatkan dari ayat-ayat dan riwayat adalah bahwa shalat bukan hanya sekedar amalan agama, melainkan sebuah kenyataan maknawi yang memiliki pengaruh maknawi sangat besar dalam masyarakat."
"Shalat adalah sebuah ruh dalam bentuk bidadari. Allah akan menghadiahkan ruh kepadanya. Allah Swt sangat menyukai orang-orang yang menunaikan shalat."
"Shalat adalah cermin yang merefleksikan keindahan Allah Swt dan jika penunai shalat memperhatikan-Nya dalam shalatnya, maka Allah Swt akan menjelma dalam shalat itu."
Dijelaskan Sadiqi bahwa setiap orang yang tidak memiliki Tuhan, maka dia juga tidak memiliki dirinya, jika seseorang telah melupakan dirinya, maka nasibnya tidak lain adalah kefasadan.
Menyinggung bagaimana agar manusia dapat selamat dari kekhilafan, Sadiqi mengatakan, "Yang dapat menyelamatkan manusia dari kekhilafan adalah shalat yang bermakna. Seperti yang dikemukakan oleh Ayatullah Bahauddini bahwa shalat akan mengubah sumber keinginan manusia dan bahwa para penunai shalat sejati, tidak akan berani berbuat dosa."
Menurut Sadiqi, shalat yang sesuai dengan ajaran al-Quran, sangat membantu dan tidak membebani. Karena shalat adalah pintu rahmat yang terbuka untuk semua orang yang terhimpit kesulitan. (IRIB Indonesia/MZ)
0 komentar:
Posting Komentar