Jumat, 21 Oktober 2011

Dampak Elektromagnetik Menara Terhadap Manusia

Menara telekomunikasi belakangan ini di beberapa tempat ditolak oleh warga karena dikhawatirkan dapat menimbulkan dampak elektromagnetik bagi kehidupan manusia.Artikel yang ditulis oleh Prof. Dr. dokter Anies Mkes PKK akan memberikan jawaban atas kekhawatiran masyarakat tersebut.
Menara telekomunikasi merupakan salah satu elemen penting dalam penyelenggaraan telekomunikasi seluler yang menggunakan transmisi spektrum frekuensi radio. Sebagai fasilitas dasar (essential facility) dari jaringan telekomunikasi nirkabel yang berfungsi sebagai basis pemancaran dan penerimaa sinyal telekomunikasi (base transceiver stasiun – BTS), pembangunannya akan mengikuti pertumbuhan dan permintaan masyarakat akan jasa telekomunikasi. Berkaitan dengan hal ini keberadaan menara telekomunikasi akan yang menyatu dengan lokasi pemukiman masyarakat.
Belakangan ini keberadaan menara telekomunikasi di beberapa tempat ditolak oleh masyarakat karena dikhawatirkan dapat menimbulkan dampak elektromagnetik terhadap kehidupan masyarakat.Apakah gelombang elektromagnetik yang ditimbulkan oleh menara telekomunikasi berbahaya terhadap kehidupan manusia??
Berikut adalah analisa dari Dr dr. Anies Mkes PKK.
Efek Termal Menara telekomunikasi sebagai fasilitas dasar (essential facility) dari jaringan telekomunikasi nirkabel, dalam rangka menunjang ketersediaan hubungan dengan kualitas yang baik, pembangunannya akan mengikuti pertumbuhan dan permintaan masyarakat akan jasa telekomunikasi. Berkaitan dengan hal ini operator telekomunikasi (utamanya seluler) membangun menara-menara telekomunikasi sebagai base transceiver stasiun) di berbagai tempat yang menyatu dengan pemukiman masyarakat.
Badan Kesehatan Dunia (World Health Organization – WHO) telah menetapkan batas radiasi elektromagnetik yang diperbolehkan yaitu 4,5 watt/m2 untuk perangkat yang menggunakan frekuensi 900 MHz, dan 9 watt/m2 untuk perangkat yang menggunakan frekuensi 1800 MHz.
Badan lain yang juga menetapkan batas radiasi elektromagnetik adalah Institute of Electrical and Electronic Engeering (IEEE), yaitu 6 watt/ m2 untuk peralatan yang menggunakan frekuensi 900 MHz, dan 12 watt/m2 untuk frekuensi 1800 MHz.
Berdasarkan pengukuran dilapangan, pada jarak sekitar satu meter dari jalur pita pancar utama menara BTS yang menggunakan frekuensi 1800 MHz diketahui bahwa total radiasi yang timbul mencapai angka 9,5 watt/m2. Jika tinggi pemancarnya rata-rata sekitar 30 meter (tinggi menara telekomunikasi pada umumnya adalah 40 dan 75 meter), maka orang yang berada di bawahnya akan berpotensi terkena radiasi sebesar 0,20 watt/m2. Secara teoritis jumlah tersebut tidak berbahaya bagi manusia. Hasil hitungan secara matematis juga menunjukan bahwa efek negatif pemancar berfrekuensi tinggi tersebut relatif kecil.
Beberapa negara pada saat ini sedang melakukan kajian secara serius mengenai hal ini. Disamping efek radia, pemancar berfrekuensi tinggi juga menghasilkan efek termal di sekitar pemancarnya. Semakin tinggi frekuensi suatu pemancar, semakin tinggi pula panas yang dihasilkan. Sebagai contoh pemancar yang menggunakan frekuensi 1.900 MHz dapat menghasilkan panas sampai 200 derajat celcius dalam radius dua meter.
Jangan cemas. Membahas dampak radiasi gelombang radio terhadap kesehatan manusia, tidak lepas dari energi yang dihasilkan oleh perangkat tersebut. Pancarannya selalu mengikuti kaidah pancaran radiasi gelombang elektromagnetik. Hal itu dapat ditunjukan dalam spektrum elektromagnetik.
Spektrum elektromagnetik dikelompokan berdasarkan panjang gelombang, frekuensi serta efeknya. Apabila pemancar itu berfrekuensi 900-1900 MHz, bandingkan dengan frekuensi gelombang elektromagnetik dari peralatan elektronik yang hanya 50 Hz. Microwave oven yang banyak dipakai oleh ibu-ibu rumah tangga lebih besar lagi, yaitu 2,5 GHz. Padahal semakin besar frekuensiu dan semakin kecil panjang gelombangnya, maka efeknya akan lebih besar.
Artinya, pemancar radio tersebut memang memiliki energi dan efek radiasi yang besar, sebesar radiasi yang ditimbulkan oleh telepon seluler (ponsel-hp) yang kita miliki. Namun itu di udara, di sekitar tower. Asumsinya, tidak ada manusia yang berada di awang-awang bukan? Jadi tidak perlu khawatir terhadap efek radiasinya.[Prof. Dr. dr. Anies Mkes. PKK Guru Besar llmu Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro. Peneliti pengaruh radiasi elektromagnetik terhadap kesehatan]

0 komentar:

Posting Komentar