Kamis, 22 Maret 2012

Hiburan Perlu Tapi Seimbang


Hujjatul Islam Sayid Reza Mousavi Shakuri menyatakan bahwa Islam tidak menentang bersenang-senang kecuali jika melanggar prinsip-prinsip akhlak. Dikatakannya, "Keseimbangan dalam bersenang-senang dan menjauhi segala bentuk aksi berlebih-lebihan dalam bersenang-senang, sangat penting bagi keselamatan jiwa individu dan masyarakat,"
 
Shakuri dalam wawancaranya dengan Rasa News (19/3) menjelaskan posisi bersenang-senang dan hiburan dalam Islam dan mengatakan, "Dalam budaya Islam, hiburan yang sehat merupakan hal yang perlu untuk mengembangkan dan meningkatkan semangat dalam kerja, serta keceriaan dalam setiap dimensi dalam kehidupan, dan bahkan ditekankan oleh para imam maksum as."
 
Menurutnya, hiburan dan aktivitas bersenang-senang merupakan bagian dalam perjalanan menuju kesempurnaan karakter individu dan sosial masyarakat. Hiburan yang sehat setelah kerja berat dan usaha keras, akan menjauhkan manusia dari kesedihan dan kemurungan. Oleh karena itu, hiburan yang sehat ditekankan dalam Islam.
 
"Sayangnya masyarakat keliru menilai dalam bersenang-senang dan cenderung berlebih-lebihan. Bahkan sebagian orang berpendapat tidak ada batasan dalam bersenang-senang, dan melanggar semua batasan undang-undang dan syariat," kata Shakuri.
 
"Harus ada keseimbangan dalam bersenang-senang dan oleh karena itu segala bentuk aktivitas hiburan yang berlebih-lebihan harus dihindari. Hiburan yang sehat tidak bertentangan dengan pokok bimbingan dan ajaran Islam, tidak merugikan diri dan orang lain, serta tidak mencemari nama baik dan mengancam nyawa diri dan orang lain. Pada intinya hiburan yang sehat adalah yang tidak keluar dari lingkaran penghambaan kepada Allah Swt.
 
Lebih lanjut dijelaskannya bahwa lingkup hiburan sangat luas dalam Islam dan mencakup olahraga seperti sepakbola, gulat, anggar, maraton, berkuda, mendaki gunung, berenang, jalan-jalan ke perkebunan dan alam, mendengar musik yang tidak diharamkan, menonton film yang bermanfaat, dan membaca buku humor, puisi, novel, serta bertamu, bersilaturahmi, menjamu tamu, membeli baju baru, dan memakai parfum, dan masih banyak lagi. Meski demikian harus ditekankan kembali bahwa jangan sampai berlebih-lebihan dan melanggar syariat.
 
Dalam Islam hiburan yang sehat adalah elemen penting dalam pengokohan jiwa, karena tanpa istirahat dan hiburan, manusia akan merasa ketidaktenangan, stres, berperangai buruk, dan kehilangan semangat hidup. Dan dalam masyarakat yang stres maka tenaga dan waktu setiap individu di dalamnya akan terkuras untuk bermurung dan tidak ada kesempatan untuk berkembang. (IRIB Indonesia/MZ)

0 komentar:

Posting Komentar