This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Kamis, 24 November 2011

Cara Membuat, Pembuatan USB Extender, Extended Modem

Cara Membuat, Pembuatan USB Extender, Extended Modem. Untuk dapat menempatkan USB Modem atau USB WiFi pada ketinggian yang berjarak agak jauh dari komputer, diperlukan adanya perpanjangan kabel USB atau yang sering disebut USB Extender . Dipasaran memang banyak USB Extended atau perpanjangan USB namun untuk panjang 5 meter ke atas tentunya sangat sulit dan sangat mahal. Berikut cara membuat USB Extender atau perpanjangan USB Extended untuk Modem AirCard ataupun Wireless-LAN. Berikut alat dan bahan untuk pembuatannya :
  1. Kabel UTP merk Belden yang bagus (agar tahan cuaca) dengan panjang kira2 = 5  meter atau sesuai kebutuhan. Maksimal 10-meter
  2. USB Extender / Perpanjangan USB = 1 set yang paling pendek klu ada
  3. Isolasi kabel warna hitam yang biasa digunakan untuk instalasi listrik
  4. Kondom Kabel / selongsong karet kecil untuk menutup sambungan kabel. Anda dapat membuatnya dari pembungkus luar kabel
  5. Isolator atau pipa listrik maspion = 2 buah masing2 panjang sekitar 10-cm
  6. Solder, Tang Potong dan Lem Bakar
Langkah Pembuatan USB Extender :
  1. Potong USB Extended / Perpanjangan USB yang mau diperpanjang kira-kira 5-cm dari kepala konektor, kupas  selongsong kabel, disitu ada 4 kabel masing2 berwarna merah, hitam, hijau dan putih. keterangan ; kabel merah = untuk tegangan 5VDC dari Port USB pada komputer, kabel Hitam = Ground (Nol), kabel Hijau dan Putih = Data + dan Data -.
  2. Kupas kedua ujung kabel UTP kira2 5cm dari ujung selongsong kabel,  disitu terdapat 4 pasang kabel masing2 : Coklat-CoklatPutih, Orange-OrangePutih, Biru-BiruPutih dan Hijau-HijauPutih. Berikutnya, kupas isolasinya sehingga kelihatan tambaganya
  3. Sambungkan kabel Hijau dari kabel UTP dengan kabel Hijau dari kabel Extender USB yang telah dipotong.
  4. Sambungkan kabel HijauPutih dari kabel UTP dengan kabel Putih dari ExtendedUSB yang telah dipotong.
  5. Gabungkan kabel Orange-OrangePutih (2 kabel digabung jadi 1) pada kabel UTP, kemudian sambungkan gabungan kabel tadi dengan kabel Merah dari usb Extender yang telah dipotong.
  6. Gabungkan kabel Coklat-CoklatPutih dengan kabel Biru-BiruPutih (4 kabel digabung menjadi 1), kemudian sambungkan gabungan kabel tadi dengan kabel Hitam dari Extended USB yang telah dipotong.
Potongan Konektor USB  dan UTP :

Kable UTP dan Konektor USB :

USB Extender 5-meter :

Anda ingin mengetahui berapa Kecepatan Koneksi Internet Anda..? Dengan software di bawah ini Anda dapat melakukan test kecepatan koneksi internet dari Server manapun.
Software Speedtest Internet
Jangan lupa masing-masing sambungan pada USB Extender disolder, dibungkus kondom kabel atau diisolasi. Selanjutnya masukkan kabel ke dalam pipa listrik atau langsung diisolasi sehingga menutup seluruh sambungan kabel tadi dan kalau perlu isi pipa tadi dengan Lem Bakar (khusus untuk pemasangan di luar) sampai penuh atau cukup menutupi ujungnya saja. Pastikan air hujan tidak bisa masuk.
Nah Pembuatan USB Extender selesai dan Extended siap digunakan. Cobalah dulu menggunakan Flashdisk, kalau OK berarti USB Extended siap digunakan untuk Modem atau Wireless-LAN.
Pengalaman saya dalam membuat USB Extender, panjang total efektif untuk Modem adalah tidak lebih dari 10 meter. Di atas 10 meter komunikasi data sering error dan drop bahkan untuk beberapa jenis modem terjadi Not Found Detected Device artinya Modem tidak terdeteksi meskipun untuk flashdisk OK.
Nah, untuk mengantisipasi hal tersebut bisa dipasang USB Repeater.. namun harganya cukup mahal,.. sebagai contoh USB Repeater sepanjang 5 meter berharga Rp.300 ribuan !!
Atau bisa dicoba dipasang USB Power Injektor, yaitu dengan memberikan Catu Daya tersendiri pada Modem/Wireless seperti halnya pada Access Point. Dengan Rangkaian tersebut USB Extender bisa diperpanjang sampai dengan 10-12 meter. Nah, sederhana bukan cara membuat USB Extended Modem dan Wireless..?

cara membuat antena sederhana penangkap sinyal hotspot




cara dilakukan oleh para penggila wifi untuk dapat meningkatkan kualitas tangkapan gain sinyal perangkat wifi mereka untuk menambah tangkapan sinyal dari akses point ataupun hotspot. Hal ini dilakukan pada umumnya untuk dapat terus menggunakan akses internet maupun sumber daya jaringan lain yang terhubung dengan akses point atau hotspot tersebut. Kualitas tangkapan sinyal dari sebuah perangkat wifi pada arsitektur 802.11 a/b/g atau n dalam menangkap sinyal wifi dari pancaran sebuah akses point atau hotspot pada umumnya dibatasi oleh beberapa hal. Faktor jarak yang relatif jauh dan juga factor hambatan lain seperti pemasangan sebuah hotspot yang tidak benar pada ruangan gedung yang tidak terjangkau juga menjadi salah satu sebab berkurangnya kualitas tangkapan sinyal pada perangkat wifi di komputer anda.
Beberapa alat tambahan dibuat dan dijual secara komersil oleh produsen perangkat wifi untuk dapat meningkatkan kualitas tangkapan sinyal perangkat wifi standar. Namun karena beberapa faktor seperti harganya yang cukup mahal membuat perangkat tersebut kurang begitu diminati oleh para konsumennya. Salah satu alat yang biasa digunakan untuk meningkatkan kualitas sebuah perangkat wifi adalah antenna wifi eksternal yang dapat anda jumpai pada toko-toko komputer di kota anda.
Namun bagi anda yang terlanjur membeli sebuah wifi USB adapter standard dan merasa tidak puas dengan hasil tangkapan sinyal wifi anda tersebut, maka anda dapat mengubah wifi USB adaptor anda tersebut menjadi sebuah antenna wifi USB eksternal dengan sedikit kreatifitas.
Antena Wifi USB atau biasa disebut dengan Uni-Directional Wifi Range Extender adalah sebuah perangkat tambahan pada sebuah komputer yang dapat digunakan untuk meningkatkan kualitas tangkapan sinyal wireless standar dari jarak yang cukup jauh dengan menggunakan adapter USB Wifi standar.
Dalam pembuatan antenna Wifi USB ini kita tidak memerlukan modifikasi apapun pada adapter USB wifi standar kita ataupun mengubah bentuk fisik komputer (PC) anda. Hanya sebuah jalan pintas yang mudah untuk meningkatkan kekuatan sinyal dan jarak dari adaptor USB Wifi anda. Dan cara ini bekerja juga untuk seluruh jenis adaptor USB wifi standar yang biasa anda pakai.
Alat dan Bahan
Dalam proses pembuatannya, yang anda perlukan untuk membuat antenna Wifi USB ini adalah beberapa peralatan yang relatif murah, sederhana, dan mudah anda dapatkan di dalam rumah anda. Adapun bahan-bahan yang perlu disiapkan tersebut adalah :
* Tutup Panci/wajan penggorengan (bahan dari metal)
* Tang (untuk melubangi tutup panci)
* Lem Alteco (perekat)
* Permen Karet
* USB Wifi Adapter
* USB Extension Cable


Langkah Pertama – Membuka tutup panci
Ketika anda membeli sebuah tutup panci, pada umumnya tutup panci tersebut memiliki pegangan yang dapat dilepas dengan cara memutarnya. Bukalah pegangan tutup panci tersebut dengan cara memutar pegangan panci tersebut sehingga lubang pegangan tutup panci tersebut terbuka.
Langkah Kedua – Melubangi Tutup Panci
Tutup panci harus anda coak terlebih dahulu agar lubang yang tersedia cukup besar, dimana lubang tersebut nantinya berguna untuk menempatkan extension cable yang telah disiapkan. Gunakan tang untuk melubangi tutup panci tersebut. Lubangi bagian tengah tutup panci anda dengan cara di coak menggunakan tang yang telah disiapkan. Yang perlu di ingat adalah lubang yang dibuat harus pas untuk extension cable yang nanti akan ditancapkan pada tutup panci tersebut.
Langkah ketiga – Memasukkan USB extension cable
Masukkan bagian Female end dari USB extention cable anda (bagian kabel yang tidak konek ke komputer atau yang akan masuk ke dalam slot USB wifi adapter) kedalam lubang yang baru saja dilubangi. Jika belum pas, maka lubangi kembali tutup panci hingga sesuai dengan bagian tersebut.
Langkah Keempat – Memperkuat USB Extension Cable
Setelah USB extension cable telah terpasang pada tutup panci, kemudian rekatkan permen karet yang telah disiapkan (kunyah dulu sebelum direkatkan hingga permen karet lembek). Kemudian lem bagian tersebut hingga mengeras atau kuat dengan menggunakan lem alteco. Tujuan utama langkah ini adalah agar antara USB extension cable dan bagian metal tutup panci tersebut tidak bergoyang. Pastikan lem tersebut benar-benar kuat dengan cara mengelem pada kedua sisi konektor tersebut.
Langkah Kelima – Memasang USB wifi Adapter
Setelah lem merekat kuat pada bagian yang diinginkan, maka antenna wifi USB anda telah siap digunakan. Langkah terakhir adalah menempatkan USB wifi adapter anda kedalam port yang tersedia pada antenna wifi anda.
Langkah Terakhir – Memasang Antena
Langkah terakhir adalah menghubungkan male end USB antenna wifi anda tersebut (dari extension cable) ke dalam port USB di komputer anda. Ada baiknya jika anda menggunakan alat penyangga untuk menahan perangkat ini agar mudah digunakan dan diarahkan. Anda dapat menggunakan tripod handycam atau menempelkannya langsung pada jendela kamar anda.
Kini anda dapat menikmati kekuatan sinyal wifi yang kuat dari jarak yang relatif jauh. Nyalakan aplikasi Netstumber atau Kismet untuk melihat kekuatan gain sinyal wifi yang bisa anda dapatkan. Dan alat ini telah siap untuk ber-war driving sinyal wifi hotspot tetangga anda Namun perlu diingat bahwa alat ini digunakan untuk memfokuskan penangkapan sinyal pada target pemancar sinyal, sehingga pada penggunaannya, arahkanlah alat ini pada sebuah pemancar sinyal atau hotspot agar penggunaannya lebih maksimal.
wajan 4
wajan 2wajan 3wajanwajan 1

Sabtu, 19 November 2011

Cara Menguatkan atau Penguat Sinyal GPRS, 3G, GSM, CDMA, Modem, Wireless dan Internet

Penguat Sinyal GPRS atau Sinyal 3G pada modem atau wireless LAN bagi para pengguna internet yang memakai layanan WireLess mungkin sudah tidak asing lagi. Karena tentunya ada sebagian yang mengalami penangkapan sinyal wireless LAN atau GSM Modem baik Sinyal GPRS atau Sinyal 3G yang kurang kuat. Saya menganggap penangkapan sinyal 1/5 s/d 2/5 bar pada sinyal strength adalah kurang kuat mengingat pengalaman membuktikan bahwa dengan strength 1/5 s/d 2/5 bar koneksi internet sering terputus-putus.
Kita bisa melihatnya pada indikator icon dekstop di pojok kanan bawah. Coba lihat ada gambar komputer kecil di dekat bar-meter yang kadang menyala saat kita browsing internet, download ataupun upload. Cobalah lakukan browsing atau download, amati indikator tersebut dan reaksi display download. Disitu Anda akan melihat bahwa proses browsing, download dan upload akan sangat tergantung pada kondisi indikator tersebut. Nah untuk mengatasi hal tersebut perlu dilakukan cara menguatkan sinyal wireless dan GSM modem baik Sinyal GPRS maupun Sinyal 3G.
Biasanya untuk penangkapan sinyal yang hanya 1/5 bar atau 2/5 bar akan mengakibatkan indikator sering mati dan pada saat itu proses browsing ataupun download akan berhenti. Pada saat itu yang terjadi adalah Modem/wireless melakukan tracking ulang Sinyal. Hal itu dikarenakan kurang kuatnya sinyal tangkapan dari BTS atau Hotspot. Nah… untuk itu berikut Tip aman untuk menguatkan sinyal GSM Modem baik itu Sinyal GPRS, Sinyal 3G ataupun Sinyal Wireless LAN
Ada 3 cara untuk Menguatkan Sinyal GSM Modem dan Wireless LAN yaitu :
Mau tahu berapa Kecepatan Internet Anda ? Gunakan Software Praktis Speedtest Internet. Dengan software ini Anda dapat melakukan Tes Kecepatan Koneksi Internet dengan Server manapun secara Akurat.
Software Speedtest Internet
  1. Menggunakan Antena Luar, dengan menggunakan sistem induksi dimana kabel dari antena yang menuju ke Device (Modem/Wireless-LAN) tidak terhubung secara langsung dengan Device, melainkan pada ujung kabel dipasang semacam plat atau kumparan induksi/lilitan kawat berdiameter 1mm dengan diameter kumparan menyesuaikan bentuk modem (biasanya terbuat dari kawat berisolasi). Selanjutnya Device dimasukkan kedalam kumparan tadi. Dengan demikian diharapkan ada induksi elektromagnetik dari sinyal yang diterima dari antena menuju Device dan sebaliknya. Cara ini cukup efektif dan aman untuk Menguatkan Sinyal GPRS atau Sinyal 3G atau wireless LAN meskipun dengan sistem induksi ini, energi sinyal dari modem atau sebaliknya dari antena-kabel-ke modem tidak semuanya tercover alias ada energi yang hilang/losses. Cara ini bisa menaikkan sinyal cukup signifikan. Saya pernah mencoba bisa naik dari 2 bar menjadi full bar (5 bar). Kekurangan dari sistem induksi ini pada beberapa kasus (modem) biasanya Device cepat panas disebabkan terjadi VSWR pada modem akibat adanya benda logam/kumparan yang menyelubungi antena internal Device tersebut. Namun kekurangan tersebut biasanya masih bisa ditolelir dan pada beberapa pemakaian dapat dikompensasi dengan pemasangan kipas pendingin modem.
  2. Antena Luar dengan konektor terhubung pada internet modem/wireless. Cara ini seperti kita memasang antena TV dimana ada konektor dari kabel antena yang harus dihubungkan ke TV. Cara ini aman dan dapat Menguatkan Sinyal GPRS atau Sinyal 3G dengan sangat signifikan tetapi dengan syarat-syarat, Pertama, Antena harus sesuai dengan frekuensi kerja Device dan Impedansi Device. Karena apabila tidak ada kesesuaian maka sinyal bisa2 malah drop dan terjadi VSWR tinggi di dalam Device sehingga device cepat panas dan bisa berakibat kerusakan. Kedua, Device harus memiliki soket untuk antena luar. Masalahnya tidak semua Modem internet memiliki fasilitas tersebut apalagi USB Wireless Internet LAN. Ketiga, harga sebuah antena eksternal yang bagus sangatlah mahal. Bahkan mungkin lebih mahal dari Internet Modem/Wireless LANnya.
  3. Menggunakan Extender USB atau perpanjangan USB, Cara ini merupakan cara paling aman dan murah untuk Menguatkan Sinyal GPRS atau Sinyal 3G meskipun harus sedikit ribet. Pada cara ini Internet Modem/ Wereless LAN diletakkan pada tempat yang bebas atau sesedikit mungkin halangan antara modem internet dengan BTS atau Hotspot atau kalau bisa bebas hambatan/halangan artinya kalau modem dan BTS itu punya mata maka bisa saling melihat. Ini tentunya Device harus ditempatkan di ketinggian. Kita bisa Membuat Extender USB dengan kabel UTP yang biasa digunakan untuk jaringan internet di Warnet dan menempatkan modem/wireless kita di atas rumah kita atau cukup tepat dibawah genteng rumah.
Selain untuk Menguatkan Sinyal GPRS, Sinyal 3G dan Sinyal Wireless LAN, cara-cara tersebut juga dapat digunakan untuk menguatkan Sinyal CDMA.

IDM (internet download manager) Beserta Crack nya

pasti kalian udah pada tau dengan sofware yang satu ini.
ini dia sofware untuk mendownload dengan cepat.
tetapi kebanyakan diwarnet sofware ini jarang diinstalkan karena merusak jaringan orang lain. jadi jaringannya disedot oleh aplikasi ini ketika anda mendownload.
menarik bukan.
Download disini


tentang cracknya .. lohh knpa??.......
kan gini banyak IDM yang udah minta registrasi dan sobat kebanyakan bingung kalo berhadapan ama yang gituan tapi sekarang gak usah bingung lagi .
download  crack IDM

catatan : password HOLOCAUST (hurup besar).

Cara Merubah Smadav 8.7 Menjadi Pro

Smadav 8.7 Pro. disini hadir untuk melengkapi versi gratisannya yakni smadav 8.7. Bagi anda yang ingin mencicipi kehandalan smadav 8.7 pro silakan ikuti tutor kami ini!

Sebelumnya, saya menyarankan anda untuk tetap memberikan donasikepada SMADAV, agar menjadi antivirus yang lebih baik. Key ini saya berikan hanya untuk kepentingan pribadi. TIDAK UNTUK DIPERJUAL BELIKAN!!.

Download Smadav 8.7 di smadav.net lalu install.
atau silakan Klik Disini

Saat mengisi key diusahakan untuk dalam keadaan Offline. Jika anda terkena BLACKLIST, caranya:
Kolom Nama : anti-bajakan
Key : dikosongkan



Cara 2 menghilangkan tanda bajakan(Anti blacklist) pada Smadav 8.7 :

1. Hilangkan Tanda centang di semua pengaturan dasar & pengaturan tambahan sehingga semua fiturnya tidak aktif.
2. Lalu ketikkan "anti-pembajakan" di kolom nama (tanpa tanda petik) dan klik register.
3. Kemudian masukan kode di bawah ini ke kolom registrasi.
Key Smadav 8.7 Nama : MWSmadav
Key : 995899520408

Nama : Blog handipriyono[dot]com
Key : 083830286472


Oke,  SMADAV 8.7 anda sudah menjadi versi PRO
Selama Mencoba!


Warning: 
Kode di bawah ini adalah kode untuk SMADAV 8.6, jadi jangan di gunakan!
Setelah blacklist hilang lalu isi:
Untuk Personal
Nama : MW
Key : 085200547400

Untuk Warnet

Nama : MW
Key : 775277547400

Untuk Perusahaan

Nama : MW
Key : 995299547400

Selamat !!!
Sekarang SMADAV 8.6 anda sudah menjadi versi PRO.
Semoga bermanfaat

Jumat, 18 November 2011

Yu-Gi-Oh! Power of Chaos JOEY THE PASSION Online

Bagi para pecinta game Yu-Gi-Oh khusus gamer pc yang sudah bosan melawan komputer dan ingin mencoba melawan kemampuan anda melawan para duelist lainnya. Berikut langkah-langkah yang saya dapatkan dari forum bluefame dan elins:
Langkah  1 :
Download Yugioh Power of Chaos Joey The Passion
Kalau ingin memiliki yang lengkap lagi kamu bisa download versi yugi dan kaiba dibawah ini tetapi hanya versi joey saja yang bisa dimainkan secara online

Yu-Gi-Oh! Power of Chaos : Yugi The Destiny
Yu-Gi-Oh! Power of Chaos KAIBA THE REVENGE
http://www.indowebster.com/YUGI_POC_KAIBApart01rar.html
http://www.indowebster.com/YUGI_POC_KAIBApart02rar.html
http://www.indowebster.com/YUGI_POC_KAIBApart03rar.html
http://www.indowebster.com/YUGI_POC_KAIBApart04rar.html
http://www.indowebster.com/YUGI_POC_KAIBApart05rar.html
http://www.indowebster.com/YUGI_POC_KAIBApart06rar.html
http://www.indowebster.com/YUGI_POC_KAIBApart07rar.html
http://www.indowebster.com/YUGI_POC_KAIBApart08rar.html
http://www.indowebster.com/YUGI_POC_KAIBApart09rar.html
http://www.indowebster.com/YUGI_POC_KAIBApart10rar.html
http://www.indowebster.com/YUGI_POC_KAIBApart11rar.html
http://www.indowebster.com/YUGI_POC_KAIBApart12rar.html
http://www.indowebster.com/YUGI_POC_KAIBApart13rar.html

Langkah 2 :
Download Hamachi 1.0.3.0
Langkah 3 :
langkah ini bisa dilewati kalau mau . hehe ..
unlock all card yugioh
langkah-langkahnya:
1. download Unlocker 3.0
2. tutup aplikasi yugi sebelum menginstal
3. instal unlocker
4. buka aplikasi yugi dan cek card list

Langkah 4:
  1. Install Hamachi
  2. pada Folder Hasil Install Hamachi, klik pada Hamachi Launcher
  3. Setelah itu di Pojok Kanan Bawah, Klik pada Icon Kedua dr Kanan
  4. Pilih Create Jika ingin membuat server sendiri
  5. Pilih Join jika ingin join server yg tersedia pada Daftar Server
Daftar server yang bisa kamu masuki
Server International :
pada server international ini kamu bisa bermain Ladder atau Sistem Point. ada beberapa Class pd sistem ini. Class yg tertinggi adalah class Slifer , Ra dan Obelix. Duelist Indonesia lumayan banyak yang masuk ketiga kelas itu. dan yg paling penting kamu harus register dahulu disini
Server : yugiohlegend1
Pass : 123
Server : yugiohlegend2
Pass : 123
Dan Seterusnya Sampai yugiohlegend20
Server National :
Server : indo-yugioh
Pass : 123
Server : kakusyugioh1
Pass : pertamax
Server : yugiohlegend_4995
pass: 123

Server: yugiohlegend_5004
pass: 123
Ingat : Jika anda tidak bisa memasuki salah satu server tersebut , mugkin server tersebut telah full
Dan Yang terakhir Ini Yang Penting Jika Ingin Melawan Duelist Lainya..
Maka Harus Menaati Rule2 yang berlaku termasuk Rules Forbidden Cards..
Rules Cards International :
Forbidden Cards (kamu tidak boleh mempunyai kartu ini di deck)
Change of Heart
Cyber Stein
Cyber Jar
Fairy Box
Harpie’s Feather Duster
Imperial Order
Painful Choice
Raigeki
The Forceful Sentry
Alternative Forbidden Cards (kamu dapat memilih salah satu dari setiap groupnya untuk deck)
Magic Cilinder / Ring of Destruction
Jinzo / Barrel Dragon
Snatch Steal / Monster Reborn / Delinquent Duo / Pot Of Greed
Limited Cards (kamu hanya boleh memasukan 1 kartu ke deck dr setiap jenisnya)
Call Of The Haunted
Card Destruction
Ceasefire
Confiscation
Crush Card
Dark Hole
Exodia The Forbidden One
Graceful Charity
Heavy Storm
Left Arm Of The Forbidden One
Left Leg Of The Forbidden One
Limiter Removal
Mage Power
Magician Of Faith
Mirror Force
Morphing Jar
Morphing Jar #2
Mystical Space Typhoon
Nobleman Of Crossout
Premature Burial
Right Arm Of The Forbidden One
Right Leg Of The Forbidden One
Sangan
Scapegoat
Sinister Serpent
Swords Of Revealing Light
Torrential Tribute
United We Stand
Upstart Goblin
Witch Of The Black Forest
Semi-Limited Cards (kamu hanya boleh memasukan 2 kartu ke deck dari setiap jenisnya)
Aqua Spirit
Dimensional Warrior
Fissure
Gravity Bind
Last Will
Mask Of Darkness
Needle Worm
Penguin Soldier
Relinquished
Rock Spirit
Royal Decree
Spear Cretin

Rabu, 16 November 2011

Imam Khomeini

Imam Khomeini; dari Lahir hingga Wafat
Ruhullah Musavi Khomeini lahir pada tanggal 20 Jumadis-Tsani 1320 H (24 September 1902) di kota Khomein, provinsi Markazi, Iran tengah. Ia terlahir di tengah keluarga agamis, ahli ilmu, dan pejuang, keluarga terhormat yang masih menyimpan darah keturunan Sayidah Fatimah Az-Zahra as, putri Rasulullah saw. Ruhullah adalah pribadi agung yang menjadi pewaris kemuliaan para bapak dan datuknya yang selalu mengabdikan diri untuk membimbing umat dan menuntut makrifat ilahi dari suatu generasi ke generasi lainnya.
Ayah Imam Khomeini adalah Al-Marhum Ayatollah Sayid Mostafa Musavi. Beliau hiudp sezaman dengan Al-Marhum Ayatollah Al-Udzma Mirza-e Shirazi. Setelah bertahun-tahun menuntut ilmu agama di kota suci Najaf dan berhasil meraih gelar mujtahid, Ayatollah Sayid Mostafa Musavi kembali ke Iran dan menetap di Khomein. Di kota kecil inilah beliau mendermakan umurnya untuk mengabdi kepada masyarakat dan menjadi pembimbing mereka dalam urusan agama.
Hanya selang 5 bulan setelah kelahiran Ruhullah, Ayatollah Sayid Mostafa Musavi, gugur syahid akibat serangan teror pembunuh bayaran para tuan tanah Khomein di waktu itu. Beliau meneguk manisnya madu syahadah setelah peluruh panas bersarang ke tubuhnya saat menempuh perjalanan dari kota Khomein menuju Arak. Di masa itu, ayah Ruhullah memang dikenal sebagai seorang pejuang yang senantiasa menentang kezaliman para penguasa. Tak lama kemudian, sanak famili Ayatollah Musavi bertandang ke pemerintah pusat Tehran, guna menuntut diterapkannya hukum Qishash terhadap para pelaku teror.
Sejak kecil Ruhullah memang sudah terbiasa dengan derita anak yatim dan mengenal arti syahid. Di masa kecil dan remajanya, Ruhullah berada di bawah asuhan ibunya, bernama Hajar. Ibunya sendiri adalah putri keluarga ulama. Ia adalah cucu Al-Marhum Ayatollah Khounsari, penulis kitab Zubdah Al-Tasanif. Bersama ibunya, Ruhullah juga diasuh oleh bibinya yang dikenal sebagai seorang perempuan pejuang, bernama Sahebah. Namun menginjak usia 15 tahun, Ruhullah pun kehilangan belaian kasih ibu dan bibinya.

Hijrah ke Qom
Tak lama setelah kepindahan Ayatollah Al-Udzma Haj Syeikh Abdul Karim Hairi Yazdi, ke Qom pada Rajab 1340 H (Sekitar bulan Maret 1921), Imam Khomeini pun akhirnya turut hijrah ke Hauzah Ilmiah Qom dan dengan segera ia menyelesaikan pendidikan tingkat akhirnya di sana. Imam Khomeini mempelajari bagian akhir kitab Al-Muthawwal di bidang ilmu ma'ani dan bayan (sastra Arab) di bawah bimbingan Agha Mirza Muhammad Ali Adib Tehrani. Sebagian besar pelajaran tingkat menengah hauzahnya ia tamatkan di bawah asuhan Ayatollah Sayid Ali Yatsribi Kashani, dan juga Ayatollah Sayid Muhammad Taqi Khounsari. Sementara pelajaran Fiqih dan Ushul Fiqih beliau pelajari dari Ayatollah Al-Udzma Haj Syeikh Abdul Karim Hairi Yazdi, pendiri Hauzah Ilmiah Qom.
Setelah wafatnya Ayatollah Hairi Yazdi, berkat upaya Imam Khomeini dan para ulama besar Hauzah Ilmiah Qom lainnya, Ayatollah Al-Udzma Boroujerdi akhirnya dikukuhkan sebagai pengasuh Hauzah Ilmiah Qom. Di masa itu, Imam Khomeini terpilih sebagai salah satu pengajar Hauzah dan dikenal sebagai mujtahid di bidang Fiqih, Ushul Fiqih, Filsafat, Irfan, dan Akhlak. Selama bertahun-tahun menjadi pengajar di Hauzah, Imam Khomeini mengajar di madrasah Faiziyah, masjid A'zam, masjid Muhammadiyah, madrasah Haj Molla Shadiq, masjid Salmasi dan beberapa tempat lainnya.
Sementara itu, selama 14 tahun di Hauzah Ilmiah Najaf, Irak, Imam Khomeini mengajar ilmu-ilmu Ahlul Bait as dan fiqih pada peringkat tertinggi Hauzah, di masjid Syeikh A'zam Ansari. Di kota Najaf inilah, Imam Khomeini untuk pertama kalinya mengungkapkan dasar-dasar teori pemerintahan Islam dalam rangkaian pelajaran wilayatul-faqihnya.

Perjuangan dan Kebangkitan Imam Khomeini
Semangat perjuangan dan jihad Imam Khomeini, berakar pada pandangan akidah, pendidikan, lingkungan keluarga, dan situasi politik dan sosial di sepanjang masa hidupnya. Perjuangan beliau dimulai sejak masa remajanya, lantas berkembang kian matang seiring dengan perkembangan psikologis dan ilmiah Imam Khomeini di satu sisi, dan transformasi politik dan sosial di Iran dan dunia Islam di sisi lain.
Pada tahun 1340 hingga 1341 HS (1961-1962), rezim Pahlevi mengesahkan aturan yang dikenal dengan nama Anjomanha-ye Eyalati va Velayati (Lembaga Lokal dan Federasi). Peristiwa ini merupakan kesempatan bagi Imam Khomeini untuk memimpin kebangkitan para ulama. Sehingga kebangkitan massal para ulama dan rakyat Iran pada tanggal 15 Khordad 1342 HS (5 Juni 1963) meletus. Kebangkitan 15 Khordad memiliki dua ciri utama: kepemimpinan tunggal Imam Khomeini dan keIslaman motif, tujuan, dan slogan kebangkitan. Kebangkitan ini merupakan babak baru perjuangan bangsa Iran yang kemudian dikenal sebagai Revolusi Islam.
Saat Perang Dunia I berlangsung, Imam Khomeini masih berusia 12 tahun. Terkait hal ini, Imam Khomeini menuturkan, "Saya masih ingat terjadinya dua perang dunia. Kala itu saya masih kecil tapi tetap pergi sekolah. Saya melihat para tentara Uni Soviet yang saat itu tengah berada di Khomein. Kami pun menjadi bulan-bulanan kekejaman mereka di era Perang Dunia I".
Di bagian lain kenangannya, Imam Khomeini pernah menyebut nama-nama sejumlah penjahat bayaran yang berlindung di bawah penguasa wilayah Markazi, Iran. Mereka adalah para pengganas yang kerap merampas harta dan harga diri warga Markazi. Mengenai hal ini, Imam Khomeini mengungkapkan, "Sejak kecil saya sudah terbiasa dengan perang. Kami menjadi sasaran kejahatan kelompok Zalaqi dan Rajab Ali. Namun kami punya senjata sendiri. Pernah di suatu hari, saat saya masih anak-anak atau kira-kira di masa-masa awal baligh, saya mengawasi kantong-kantong perlindungan di kampung kami dan turut menjaga benteng pertahanan. Sementara para penjahat bayaran hendak menyerang dan merampok".
Pada tanggal 3 Esfand tahun 1299 HS (22 Februari 1921), Reza Khan menggelar aksi kudeta. Berdasarkan data-data dan bukti sejarah yang valid, kudeta tersebut didalangi dan diorganisir oleh Inggris. Meski kudeta Reza Khan berhasil mengakhiri era kekuasaan dinasti Qajar, dan mampu meminimalisir gerak para penguasa lokal yang zalim, namun kudeta tersebut memunculkan diktator baru. Diktator baru ini lantas mendirikan dinasti Pahlevi sebagai penguasa tunggal Iran.
Pasca meletusnya Revolusi Konstitusional dan tekanan bertubi-tubi pemerintah dan konspirasi Inggris di satu sisi, serta perselisihan kaum elite dan intelektual kebarat-baratan di sisi lain, mendorong kalangan ulama yang ditekan untuk bangkit berjuang membela Islam. Atas permintaan para ulama Qom, Ayatollah Al-Udzma Haj Syeikh Abdul Karim Hairi Yazdi dari Arak hijrah ke Qom. Tak lama setelah itu, Imam Khomeini pun dengan segera menyelesaikan pelajaran tingkat dasar dan menengah Hauzahnya di Khomein dan Arak, lantas menyusul ke Qom. Beliau juga turut aktif dalam memperkuat posisi Hauzah Ilmiah Qom yang baru saja berdiri. Dalam waktu yang relatif singkat, Imam Khomeini pun lantas dikenal sebagai ulama terkemuka di bidang irfan, filsafat, fiqih, dan ushul fiqih.
Dengan wafatnya Ayatollah Al-Udzma Hairi Yazdi, pada tanggal 10 Bahman 1315 (30 Januari 1937), Hauzah Ilmiah Qom yang baru saja didirikan terancam bubar. Namun demikian, para ulama Hauzah pun segera mencari solusi. Selama delapan tahun, Hauzah Ilmiah Qom diasuh oleh Ayatollah Al-Udzma Sayid Mohammad Hojjat, Ayatollah Al-Udzma Sadruddin Sadr, dan Ayatollah Al-Udzma Sayid Muhammad Taqi Khounsari. Selang masa itu, khususnya setelah tumbangnya Reza Khan, situasi untuk memunculkan marjaiyat yang besar mulai terbuka.
Ayatollah Al-Udzma Boroujerdi, merupakan figur ulama besar, yang layak untuk menggantikan posisi Al-Marhum Ayatollah Al-Udzma Hairi Yazdi. Karena itu para murid Ayatollah Hairi Yazdi termasuk Imam Khomeini segera mengusulkan untuk memilih Ayatollah Boroujerdi sebagai pengasuh Hauzah Ilmiah Qom. Dengan penuh kesungguhan, Imam Khomeini mengundang Ayatollah Boroujerdi untuk berhijrah ke Qom dan menerima tanggung jawab besar sebagai pengasuh Hauzah Ilmiah di kota ini.
Dengan begitu teliti dan cermat, Imam Khomeini selalu memantau situasi politik Iran dan kondisi Hauzah. Pelbagai informasi dan data beliau peroleh lewat telaah tak kenal lelah buku-buku sejarah kontemporer, beragam majalah, dan koran. Imam Khomeini juga kerap pergi ke Tehran dan berhubungan dengan para tokoh politik Islam, seperti Ayatollah Modarres. Imam Khomeini melihat bahwa satu-satunya harapan untuk melepaskan bangsa Iran dari jeratan penguasa dikatotar dan konspirasi asing, pasca kegagalan Revolusi Konstitusional dan berkuasanya Reza Khan adalah kebangkitan para ulama Hauzah. Tentu saja sebelum kebangkitan itu dilancarkan, upaya menjamin keberadaan Hauzah Ilmiah dan hubungan spritual masyarakat dengan ulama harus terealisasikan terlebih dahulu.
Guna mencapai tujuan luhurnya, pada tahun 1328 HS (1949), Imam Khomeini bersama Ayatollah Morteza Hairi merancang program reformasi mendasar struktur Hauzah Ilmiah dan mengusulkannya kepada Ayatollah Al-Udzma Boroujerdi. Usulan tersebut mendapat sambutan positif dan dukungan para ulama dan pelajar Hauzah yang berpikiran reformis.
Di sisi lain, politik rezim Syah mengalami kegagalan. Rancangan Anjomanha-ye Eyalati va Velayati yang mencabut syarat status keislaman, sumpah dengan Al-Quran, dan berjenis kelamin pria bagi para pemilih dan kandidat pemilihan umum, disahkan oleh kabinet PM Amir Asadollah Alam pada tanggal 16 Mehr 1341 HS (8 Oktober 1962). Kebebasan memilih bagi perempuan, sejatinya merupakan kedok untuk menyembunyikan agenda tersembunyi rezim Syah. Penghapusan dan perubahan dua syarat pertama di atas merupakan upaya untuk melegalkan kehadiran oknum-oknum Bahaism di pemerintahan.
Sebelum itu, AS mengumumkan bahwa pihaknya akan membela Syah jika rezim ini mendukung rezim zionis Israel dan meningkatkan hubungan kerjasama Tehran-Tel Aviv. Pengaruh kubu Bahai yang didukung kekuatan penjajah Inggris, baik di kalangan pemerintah, parlemen, maupun yudikatif Iran berhasil merealisasikan syarat yang diinginkan oleh AS.
Segera setelah disahkannya rancangan tersebut, Imam Khomeini bersama para ulama besar Qom dan Tehran mengadakan pertemuan, lantas diteruskan dengan menggelar aksi protes massal. Peran pencerahan Imam Khomeini dalam mengungkap agenda gelap rezim Syah dan mengingatkan tugas berat para ulama dan Hauzah Ilmiah amat berperan penting dalam situasi kritis saat itu. Pelbagai telegram dan surat protes terbuka para ulama kepada Syah dan Perdana Menteri Asadollah Alam memantik dukungan luas rakyat Iran. Nada bicara surat protes Imam Khomeini kepada Syah dan Perdana Menteri begitu pedas dan keras. Dalam salah satu surat protes ini dinyatakan, "Saya kembali menesehati Anda untuk taat kepada Allah swt dan konsititusi. Takutlah kalian pada akibat buruk dari melanggar Al-Quran, hukum para ulama dan pemimpin kaum muslimin, serta undang-undang dasar. Janganlah kalian sengaja dan tanpa sebab menyeret negara ke dalam kondisi bahaya. Karena jika tidak, para ulama Islam tidak akan berdiam diri melontarkan pandangannya mengenai kalian".
Dengan demikian, peristiwa Anjomanha-ye Eyalati va Velayati merupakan pengalaman kemenangan yang sangat berharga bagi rakyat Iran. Terlebih, kemenangan tersebut merupakan kesempatan bagi rakyat Iran untuk mengenal figur pemimpin umat Islam yang layak dari berbagai dimensi, semacam Imam Khomeini. Namun demikian, meski skenario politik Syah mengalami kegagalan dalam kasus Anjomanha, tekanan AS untuk melakukan reformasi terus berlangsung. Akhirnya pada bulan Dey 1341 (Januari 1963), Syah mengajukan enam prinsip reformasinya yang dikenal sebagai Revolusi Putih, dan menghendaki digelarnya referendum.
Kebijakan reformasi rancangan AS ini mendapat tanggapan serius para ulama. Untuk kesekian kalinya Imam Khomeini mengajak para marji dan ulama Qom untuk mencari solusi dan langkah bersama. Imam Khomeini mengusulkan untuk memboikot pesta perayaan tahun baru tradisional (Nouruz) Iran 1341 HS (Maret 1963) sebagai bentuk protes terhadap kebijakan Syah. Dalam statemennya, Imam Khomeini menyebut Revolusi Putih rancangan AS sebagai revolusi hitam dan beliau membongkar tujuan AS dan rezim zionis Israel di balik program revolusi tersebut.
Tentu saja gelombang protes para ulama benar-benar memukul posisi Syah. Dalam berbagai pertemuan terbukanya dengan masyarakat, Imam Khomeini mengajak rakyat Iran untuk bangkit dan secara terang-terangan menyebut Syah sebagai pelaku utama kejahatan dan sekutu rezim zionis. Imam Khomeini dalam pidatonya pada tanggal 12 Farvardin 1342 (1 April 1963) mengkritik keras sikap bungkam para ulama Qom dan Najaf serta negara-negara muslim lainnya di hadapan kejahatan rezim zionis Israel terhadap rakyat Palestina. Dalam pidatonya itu, Imam menyatakan, "Hari ini, sikap membisu sama artinya dengan mendukung penguasa zalim".
Sehari setelah itu, 13 Farvardin 1342 (2 April 1963), Imam Khomeini mengeluarkan statemen tertulisnya yang terkenal dengan tajuk "Bersahabat dengan Syah Berarti Penjarahan". Sejatinya, rahasia pengaruh besar pesan dan pernyataan Imam Khomeini terhadap jiwa pendengarnya hingga mereka rela berkorban, terletak pada kemurnian pemikiran, kekuatan pandangan, dan kejujuran Imam Khomeini kepada masyarakat.
Tahun 1342 HS (1963) diawali dengan boikot pesta perayaan tahun baru tradisional (Nouruz) Iran dan peristiwa berdarah di madrasah Faiziyah Qom. Satu sisi, Syah begitu berhasrat untuk menerapkan Revolusi Putih sebagaimana yang diinginkan oleh AS, namun di sisi lain Imam Khomeini terus berjuang menyadarkan rakyat dan bangkit menentang campur tangan AS dan pengkhianatan Syah terhadap bangsanya sendiri.
Pada tanggal 14 Farvardin 1342 (3 April 1963), Ayatollah Al-Udzma Hakim di Najaf, Irak, mengirim telegram kepada para ulama dan maraji Iran yang berisi ajakan untuk hijrah ke Najaf secara massal. Usulan ini merupakan upaya untuk menyelamatkan para ulama dan tokoh hauzah. Namun demikian, tanpa mempedulikan ancaman dan tekanan Syah, Imam Khomeini membalas telegram Ayatollah Hakim. Dalam telegramnya itu, Imam Khomeini menilai bukan maslahat jika para ulama hijrah secara massal ke Najaf dan membiarkan Hauzah Ilmiah Qom dalam keadaan kosong. Imam Khomeini dalam pesannya tertanggal 12 Ordibehesht 1342 HS (2 Mei 1963) memperingati 40 hari terjadinya tragedi Faiziyah menegaskan perlunya ulama dan rakyat Iran untuk bersama-sama mendukung para pemimpin negara-negara Islam dan pemerintahan Arab menentang rezim zionis Israel serta mengutuk persekutuan Syah dengan rezim zionis.
Kebangkitan 15 Khordad
Bulan Muharram datang bersamaan dengan bulan Khordad 1342 HS. Imam Khomeini memanfaatkan moment tersebut untuk menggerakkan rakyat Iran bangkit melawan rezim diktator Syah Pahlevi. Pada sore Asyura 13 Khordad 1342 HS (3 Juni 1963) Imam Khomeini menyampaikan pidato bersejarahnya di madrasah Faiziyah Qom. Pidato ini merupakan titik awal kebangkitan 15 Khordad. Dalam pidatonya ini, Imam secara lantang berbicara kepada Syah dan menyatakan, "Tuan, saya menasehati Anda. Wahai Syah! Wahai yang terhormat Syah! Saya menasehati Anda agar meninggalkan seluruh upaya yang membuat Anda menjadi lalai. Saya tak ingin, suatu hari jika Anda hendak pergi justru disyukuri oleh semua pihak...Jika engkau didikte dan diperintah membaca, berpikirlah pada sekelilingmu...Dengarlah nasehat saya. Apa sebenarnya hubungan Syah dengan Israel, sehingga pihak keamanan melarang untuk tidak angkat bicara soal Israel...Apakah Syah adalah orang Israel?"
Syah mengeluarkan perintah untuk menumpas gerakan kebangkitan rakyat. Mulanya, pihak keamanan menangkap banyak sahabat dan pendukung Imam Khomeini pada malam 14 Khordad (4 Juni 1963). Kemudian, pada pukul 3 pagi, 15 Khordad 1342 HS (5 Juni 1963), ratusan tentara Syah mengepung rumah Imam Khomeini. Mereka menangkap Imam saat beliau sedang menjalankan shalat malam dan segera membawanya ke Tehran. Beliau dijebloskan di penjara Bashgah-e Afsaran. Sore harinya, beliau dipindahkan ke penjara Ghasr. Pagi tanggal 15 Khordad berita penangkapan Imam Khomeini pun menyebar ke kota-kota besar Iran, seperti Qom, Tehran, Mashhad, Shiraz, dan kota-kota lainnya.
Jenderal Hossein Fardust, orang kepercayaan Syah, dalam kesaksiannya menuturkan bahwa upaya penumpasan gerak kebangkitan 15 Khordad dilakukan dengan memanfaatkan pelbagai pengalaman dan bekerjasama dengan para politisi dan petugas intelijen paling handal AS. Fardust juga mengungkapkan betapa terguncangnya Syah, kalangan istana, para petinggi militer dan agen mata-mata Iran (SAVAK) saat terjadinya aksi kebangkitan 15 Khordad. Ia juga membeberkan bagaimana Syah dan para jenderal arogan mengeluarkan perintah penumpasan gerakan rakyat.
Setelah 19 hari mendekam di penjara Ghasr, Imam Khomeini dipindahkan ke sebuah penjara di pangkalan militer Eshrat Abad. Dengan ditangkapnya pemimpin revolusi, Imam Khomeini, dan dilancarkannya pembantaian massal pada peristiwa 15 Khordad, tampaknya gerak revolusi sudah berhasil dipadamkan.
Di penjara, Imam Khomeini dengan beraninya menolak seluruh pertanyaan yang diajukan dalam proses intrograsi. Beliau dengan lantang menyatakan bahwa pemerintah dan lembaga yudikatif Iran adalah penguasa yang ilegal dan tidak sah. Tanpa pemberitahuan sebelumnya, pada malam 18 Farvardin 1343 HS (7 April 1964), Imam Khomeini akhirnya dibebaskan dan dipindahkan ke Qom. Kabar pembebasan Imam pun menyebar luas dan disambut gembira oleh rakyat.
Peringatan tahun pertama hari Kebangkitan 15 Khordad pada tahun 1343 HS (5 Juni 1964) diperingati dengan dirilisnya statemen bersama Imam Khomeini dan para marji taqlid lainnya serta pernyataan terpisah Hauzah Ilmiah. Hari itu dinyatakan sebagai hari duka. Pada tanggal 4 Aban 1343 HS (26 Oktober 1964) Imam Khomeini mengeluarkan statemen revolusioner dan menyatakan, "Dunia harus tahu, setiap musibah yang menimpa bangsa Iran dan bangsa-bangsa muslim lainnya bersumber dari pihak asing, dari AS. Secara umum, bangsa-bangsa Islam membenci pihak asing, khususnya AS. Amerikalah yang mendukung rezim zionis Israel dan para sekutunya. Amerikalah yang memberi kekuatan pada Israel hingga membuat warga muslim Arab terlantar".
Penentangan Imam Khomeini dan terungkapnya agenda AS di balik rencana disahkannya rancangan Kapitulasi, mendorong rakyat Iran untuk bangkit kembali. Dini hari 13 Aban 1343 HS (4 November 1964), pihak keamanan dari Tehran kembali datang ke Qom dan mengepung rumah Imam Khomeini. Anehnya, seperti tahun sebelumnya, Imam ditangkap saat beliau tengah menunaikan shalat malam. Imam pun ditangkap dan langsung di bawa menuju bandara Mehrabad, Tehran. Di bawah kawalan ketat pihak keamanan Imam diboyong ke Ankara, Turki dengan sebuah pesawat militer yang telah dipersiapkan sebelumnya.
Sore harinya agen intelijen Iran (SAVAK) mengumumkan berita pengasingan Imam Khomeini di koran-koran Iran dengan tuduhan merongrong keamanan negara. Meski situasi Iran berada di bawah tekanan pemerintah, namun gelombang protes dan demo tetap marak. Gelombang protes itu diwujudkan dalam bentuk aksi unjuk rasa warga di pasar besar Tehran, diliburkannya aktifitas Hauzah Ilmiah untuk jangka panjang, pengiriman kumpulan tanda tangan dan surat protes kepada lembaga-lembaga internasional dan para marji taqlid.
Pengasingan Imam khomeini di Turki berlangsung selama 11 bulan. Selang masa itu, rezim syah dengan otoriternya berusaha menumpas total gerakan kebangkitan rakyat Iran yang masih tersisa dan dengan segera menerapkan rencana reformasi sebagaimana yang dirancang oleh AS. Masa pengasingan Imam Khomeini di Turki merupakan juga kesempatan bagi beliau untuk memulai penulisan buku Tahrirul-Wasilah.

Pengasingan Imam Khomeini dari Turki ke Irak

Tanggal 13 Mehr 1343 (5 Oktober 1965) Imam Khomeini bersama putranya, Ayatollah Haj Agha Mostafa dipindahkan dari Turki dan diasingkan ke Irak. Setelah memasuki Baghdad, Imam Khomeini segera memanfaatkan waktu yang ada untuk berziarah ke makam para Imam Ahlul Bait as seperti di Kadzimain, Samarra, dan Karbala. Seminggu setelahnya, Imam pergi ke tempat pengasingannya di Najaf.
Meski selama di Irak, Imam Khomeini relatif lebih bebas ketimbang di Iran atau Turki, namun masa pengasingan di Najaf selama 13 tahun dimulai dengan maraknya penentangan, hasutan, dan fitnah musuh-musuh Imam, bahkan beliau juga mendapat penentangan keras dari kalangan yang berkedok ulama. Imam bahkan menyebut masa pengasingan di Irak sebagai babak perjuangan yang begitu pahit. Namun begitu, beliau tetap sabar menghadapi segala tantangan yang ada dan terus melanjutkan perjuangannya.
Di bawah tekanan para penentangnya, Imam Khomeini mulai mengajar rangkaian pelajaran fiqih tingkat tingginya di masjid Syeikh Anshari, Najaf pada bulan Aban 1344 HS (sekitar November 1965). Kegiatan mengajar tersebut beliau lanjutkan hingga akhirnya beliau pindah ke Paris. Pelajaran fiqih Imam terkenal sebagai salah satu kelas Hauzah Ilmiah Najaf paling berbobot dan diminati.
Hubungan Imam Khomeini dengan kawan-kawan seperjuangannya di Iran masih beliau jalin lewat pengiriman surat dan utusan. Imam Khomeini selalu memandu mereka dan mengajak mereka untuk tetap bertahan memperjuangkan cita-cita Kebangkitan 15 Khordad.
Di masa-masa pasca pengasingan, Imam Khomeini tak pernah menyerah untuk berhenti berjuang meski didera berbagai tekanan dan ancaman. Ceramah-ceramah dan pesan-pesan tertulis Imam Khomeini selalu mengobarkan harapan kemenangan di hati setiap rakyat Iran.
Pada tanggal 19 Mehr 1347 HS (11 Oktober 1968), dalam dialognya dengan utusan gerakan Fatah, Palestina, Imam Khomeini memaparkan pandangannya tentang persoalan dunia Islam dan perjuangan rakyat Palestina. Dalam dialog ini pula, Imam Khomeini mengeluarkan fatwa yang mewajibkan untuk menyisihkan sebagian harta zakat bagi kepentingan para pejuang Palestina.
Pada awal tahun 1348 HS (1969), perselisihan antara rezim Syah dan partai Ba'ath yang berkuasa di Irak soal perbatasan air Iran-Irak makin memuncak. Pemerintah Irak mengusir banyak warga Iran yang bermukim di Irak. Mereka juga berupaya memanfaatkan permusuhan Imam Khomeini dengan rezim Syah. Setelah 4 tahun mengajar di Hauzah Najaf dan berjuang keras mencerahkan masyarakat di sekitarnya, Imam Khomeini relatif berhasil mengubah situasi Hauzah Ilmiah Najaf. Akhirnya pada tahun 1348 HS (1969) Imam Khomeini tidak hanya berhasil menjaring dukungan dari dalam negeri Iran, tapi juga berhasil menarik dukungan masyarakat muslim lainnya seperti dari Irak, Lebanon dan negara-negara Islam yang lain. Paradigma perjuangan Imam Khomeini mereka jadikan sebagai model perjuangan mereka.

Perjuangan Tak Kenal Menyerah Imam Khomeini (1350-1356 HS)
Paruh kedua tahun 1350 (menjelang akhir tahun 1971), perselisihan antara rezim Ba'ast Irak dan Syah Iran makin memanas. Perselisihan itu diikuti dengan diusirnya warga Iran yang bermukim di Irak. Dalam telegramnya kepada Presiden Irak di masa itu, Imam Khomeini mengecam keras aksi pengusiran tersebut. Dalam situasi semacam itu, Imam Khomeini bertekad untuk segera keluar dari Irak. Namun pemerintah Baghad tanggap dengan dampak dari keluarnya Imam Khomeini dari Irak sehingga Imam pun dilarang meninggalkan Irak.
Pada tahun 1354 HS (Juni 1975) bersamaan dengan peringatan hari Kebangkitan 15 Khordad, madrasah Faiziyah kembali menjadi pentas kebangkitan para santri revolusioner Iran. Yel-yel ‘Hidup Khomeini dan matilah dinasti Pahlevi' terus membahana selama dua hari berturut-turut. Padahal, sebelum peristiwa ini, banyak organisasai-organisasi perjuangan rakyat yang telah dilumpuhkan, para tokoh keagamaan dan politik yang aktif berjuang ramai yang dijebloskan ke penjara.
Di sisi lain, Syah terus melanjutkan politik anti-Islamnya. Kebijakan anti-Islamnya itu ditandai dengan diubahnya dasar kalender nasional Iran pada bulan Esfand 1354 HS (Maret 1976). Selama ini, dasar kalender nasional Iran dihitung sejak dimulainya hijrah Nabi Muhammad saw. Namun dasar tersebut diubah oleh Syah dengan menetapkan masa dimulainya kekuasaan dinasti Achemanid sebagai dasar perhitungan kalender nasional Iran. Mereaksi hal itu, Imam Khomeini mengeluarkan fatwa yang mengharamkan penggunaan kalender nasional Iran versi Syah. Rakyat Iran pun mendukung penuh fatwa Imam Khomeini tersebut, mereka juga turut mendukung diboikotnya Partai Rastakhiz (Kebangkitan). Kedua masalah ini merupakan pukulan berat bagi rezim Syah hingga akhirnya pada tahun 1357 (1978), Syah terpaksa melangkah mundur dan membatalkan penggunaan kalender nasional versi pemerintah.

Geliat Revolusi Islam dan Kebangkitan Rakyat
Dengan begitu teliti dan cermat, Imam Khomeini terus memantau perkembangan terbaru di Iran maupun dunia internasional. Beliau juga amat tanggap dalam memanfaatkan secara maksimal kesempatan yang muncul. Imam Khomeini pada bulan Mordad 1356 HS (Agustus 1977) dalam pesan tertulisnya menyatakan, "Kini, lewat situasi dalam dan luar negeri yang ada, serta dengan terungkapnya kejahatan rezim Syah di mata publik dan media asing merupakan kesempatan bagi kalangan ilmuan, budayawan, tokoh nasionalis, mahasiswa dalam dan luar negeri, dan organisasi-organisasi Islam di mana pun berada untuk tanggap memanfaatkan peluang yang ada dan bangkit secara terbuka".
Gugur syahidnya, putra Imam Khomeini, Ayatollah Haj Agha Mostafa Khomeini, pada awal bulan Aban 1356 HS (23 Oktober 1977) merupakan titik tolak gerakan kebangkitan kembali komunitas Hauzah dan masyarakat muslim Iran. Imam Khomeini bahkan menyebut peristiwa itu sebagai anugrah tersembunyi ilahi.
Sementara itu rezim Syah membalas aksi Imam Khomeini dengan melansir sebuah artikel di koran Ettela'at . Artikel ini berisi hinaan terhadap Imam Khomeini. Protes luas rakyat Iran terhadap artikel tersebut berujung dengan melutusnya peristiwa Kebangkitan 19 Dey 1356 HS (9 Januari 1978) di Qom. Dalam peristiwa tersebut, sejumlah santri pendukung revolusi gugur syahid akibat tindak represif pihak keamanan. Meski Syah melancarkan aksi pembantaian massal untuk melumpuhkan gejolak kebangkitan rakyat, namun ia tetap gagal memadamkannya.

Dari Najaf ke Paris
Pertemuan para menteri luar negeri Iran dan Irak di New York memutuskan untuk mengeluarkan Imam Khomeini dari Irak. Hari kedua bulan Mehr 1357 HS (24 September 1978) rumah Imam Khomeini di Najaf di epung oleh tentara Ba'ath Irak. Tersebarnya berita ini menyulut kemarahan luas umat Islam di Iran, Irak, dn negara-negara lainnya. Pada tanggal 12 Mehr 1357 HS (4 Oktober 1978), Imam Khomeini berencana meninggalkan Najaf menuju perbatasan Kuwait. Namun pemerintah Kuwait atas desakan rezim Syah menolak Imam Khomeini memasuki negara ini. Rencana hijrah ke Lebanon dan Syria pun sempat dibicarakan, namun setelah bermusyawarah dengan putranya, Hojjatul Islam Haj Sayed Ahmad Khomeini, Imam khomeini akhirnya memutuskan untuk hijrah ke Paris.
Tanggal 14 Mehr 1357 HS (6 Oktober 1978), Imam Khomeini memasuki Paris. Dua hari setelahnya, Imam Khomeini tinggal di kediaman salah seorang warga Iran mukim Perancis di Nofel Loshato, sebuah kota kecil di pinggiran Paris. Para pejabat Perancis menyampaikan pandangan presiden negaranya kepada Imam Khomeini yang berisi desakan untuk menjauhi segala bentuk aktifitas politik selama tinggal di Perancis. Mereaksi desakan tersebut, Imam Khomeini secara lantang menegaskan bahwa pembatasan semacam itu bertentangan nyata dengan slogan demokrasi yang selama ini didengung-dengungkan oleh Perancis. Beliau bahkan menyatakan tidak akan berhenti memperjuangkan cita-citanya meski harus berpindah-pindah dari satu airport ke airport lainnya.
Pada bulan Dey 1357 HS (Januari 1979), Imam Khomeini membentuk Dewan Revolusi Islam. Sementara Syah Iran kabur meninggalkan Iran pada tanggal 26 Dey 1357 HS (16 Januari 1979) setelah terbentuknya Dewan Kerajaan dan pengambilan mosi kepercayaan atas kabinet PM Bakhtiar. Berita kepergian Syah pun menyebar ke Tehran dan akhirnya ke seluruh pelosok negeri. Berita pun ini disambut dengan suka cita oleh seluruh rakyat Iran.

Imam Khomeini Kembali ke Iran
Awal bulan Bahman 1357 HS (akhir Januari 1979), kabar tentang keputusan Imam Khomeini untuk kembali ke tanah airnya tersebar luas. Bagi rakyat Iran, kabar tersebut merupakan berita gembira yang paling dinanti-nantikan. Sekitar 14 tahun rakyat Iran merindukan kembalinya Imam Khomeini ke negerinya. Meski demikian, mereka juga amat mengkhawatirkan keselamatan jiwa pemimpin revolusi itu. Sebab hingga saat itu, pemerintah buatan Syah masih bercokol dan Iran berada di bawah kendali militer.
Kendati situasi di Iran masih begitu kritis dan berbahaya, namun Imam Khomeini bertekad untuk kembali ke tanah airnya. Dalam pesannya kepada rakyat Iran, beliau menyatakan bahwa dirinya ingin bersama rakyat di saat-saat yang paling menentukan dan kritis.
PM Bakhtiar bersama pihak militer menutup seluruh bandar udara negara untuk penerbangan asing. Namun setelah beberapa hari, pemerintah Bakhtiar tak sanggup bertahan dan terpaksa memenuhi desakan rakyat. Akhirnya pagi 12 Bahman 1357 (1 Februari 1979) setelah 14 tahun hidup di pengasingan, Imam Khomeini kembali ke tanah air tercintannya. Rakyat Iran menyambut kedatangan Imam Khomeini secara besar-besaran dan penuh suka cita. Menurut pengakuan media-media Barat, warga yang menyambut kedatangan Imam Khomeini di jalan-jalan kota Tehran mencapai sekitar 4 sampai 6 juta orang.

Selamat Jalan Imam!
Imam Khomeini telah menyampaikan seluruh tujuan dan cita-cita perjuangan yang mesti diungkapkan. Dalam prakteknya pun, beliau mengerahkan seluruh daya dan upaya yang dimilikinya untuk merealisasikan cita-cita tersebut. Kini menjelang paruh kedua bulan Khordad 1368 (Juni 1989), Imam Khomeini seakan tengah mempersiapkan dirinya untuk menemui Sang Kekasih, Dzat Maha Suci yang selama ini seluruh perjuangan Imam senantiasa ditujukan untuk mengabdi kepada-Nya. Seluruh rintihan dan puisi sufistik Imam Khomeini merupakan jelmaan dari derita perpisahannya dengan Sang Kekasih dan kerinduannya untuk bertemu dengan Dia. Dan kini, saat-saat perpisahan Imam Khomeini dengan rakyatnya pun telah tiba. Dalam surat wasiatnya beliau menulis, "Dengan hati yang damai, kalbu yang tenang, jiwa yang bahagia dan diri yang penuh harapan kepada karunia ilahi, saya mohon pamit kepada Saudari dan Saudara sekalian menempuh perjalanan menuju tempat keabadian. Saya sangat memerlukan doa baik kalian. Kepada Tuhan yang maha pengasih dan penyayang saya meminta maaf atas segala kekurangan dan kesalahan saya dalam berkhidmat. Saya juga berharap bangsa Iran bisa menerima maaf saya atas segala kekurangan dan kesalahan yang ada. Saya berharap bangsa Iran bisa terus melangkah maju dengan teguh, tekad, dan kehendak". Yang menakjubkan beberapa tahun sebelum beliau wafat, Imam Khomeini dalam salah satu puisinya pernah menuturkan:

Aku menanti datangnya anugrah ilahi di paruh Khordad
Tahun demi tahun berlalu
Peristiwa demi peristiwa berganti
Sabtu 13 Khordad 1367 HS, pukul 22.20 adalah saat-saat perpisahan. Sebuah jantung yang menghidupkan jutaan jantung-jantung lainnya dengan sinaran ilahi dan spiritualitas, berhenti berdetak. Lewat kamera tersembunyi yang terpasang di ruang perawatan Imam Khomeini, di sebuah rumah sakit di Tehran, masa-masa operasi jantung dan detik-detik kepergian sang pemimpin revolusi, seluruhnya terekam sebagai dokumen sejarah. Menjelang masa-masa akhir, kondisi ruhani dan jasmani Imam Khomeini ditayangkan lewat televisi. Tangis dan duka rakyat Iran pun tak bisa ditahan.
Bibir Imam Khomeini selalu mengisyaratkan rangkaian dzikir yang tak putus-putusnya. Di malam terakhir hidupnya, setelah menjalani operasi jantung yang sangat berat dan melelahkan di usianya yang ke-87 tahun, beliau masih menyempatkan diri untuk menunaikan ibadah shalat malam meski kedua tangannya masih dipenuhi serum dan infus. Beliau masih meluangkan dirinya untuk membaca kalam suci Al-Quran.
Saat detik-detik akhir mulai menjelang, raut muka Imam Khomeini terlihat seperti diliputi aura ketenangan dan penuh damai. Lidahnya tak pernah putus mengucap syahadat atas keesaan Allah dan risalah Rasulullah. Dalam suasana yang begitu pekat dengan cahaya surgawi inilah, jiwa Imam Khomeini terbang menuju keharibaan ilahi.
Iran seakan terguncang hebat, saat berita wafatnya Imam Khomeini diumumkan. Seantero Iran dan seluruh sudut dunia yang mengenal pesan dan perjuangan Imam Khomeini tenggelam dalam duka. Tak ada ungkapan dan tulisan yang bisa melukiskan betapa sedihnya rakyat dan umat revolusioner saat melepas kepergian sang Imam, pemimpin agung yang berhasil melepaskan negerinya dari jeratan kezaliman penguasa yang diktator dan campur tangan asing, sosok yang berhasil menghidupkan kembali Islam, mengembalikan kemuliaan umat Islam, mendirikan Republik Islam, seorang ulama besar yang tak gentar menghadapi dua kekuatan adidaya dunia, Timur dan Barat.
Selama 10 tahun Imam Khomeini bertahan menghadapi segala bentuk konspirasi penggulingan, kudeta, kerusuhan, dan pelbagai fitnah. Selama delapan tahun, beliau tetap teguh memimpin jihad pertahanan suci menghadapi agresi militer rezim Ba'ath Irak yang didukung oleh dua adidaya dunia, Timur dan Barat. Rakyat benar-benar kehilangan seorang pemimpin tercinta, ulama besar, dan pejuang Islam yang sejati.
Mungkin tak ada siapapun yang kuasa untuk menafsirkan perpisahan ini, ketika mereka mendengar betapa banyak pecinta Imam Khomeini yang meninggal dunia lantaran tak mampu menahan pedihnya perpisahan, ketika mereka melihat betapa banyak rakyat yang kehilangan kesadarannya saat melihat jenazah Imam Khomeini disemayamkan, dan ketika menyaksikan jutaan pengagum sang pemimpin revolusi tenggelam dalam tangis dan duka yang mendalam. Namun bagi mereka yang pernah merasakan manisnya cinta, tentu mudah memahami hakikat semua ini.
Benar, rakyat Iran sungguh jatuh cinta kepada Imam Khomeini. Dalam selarik puisi yang begitu indah, rakyat Iran menuturkan, "Cinta kepada Khomeini adalah cinta kepada seluruh kebaikan".
Tanggal 14 Khordad 1368 HS (4 Juni 1989), Dewan Ahli Kepemimpinan Revolusi Islam menggelar sidang. Setelah dibacakannya wasiat Imam Khomeini oleh Ayatollah Ali Khamenei yang berlangsung selama dua setengah jam, pembahasan mengenai calon pengganti Imam Khomeini dan pemimpin tertinggi revolusi dimulai. Setelah beberapa jam berlalu, presiden Iran saat itu, Ayatollah Sayid Ali Khamenei terpilih sebagai pemimpin tertinggi revolusi Islam. Beliau adalah salah satu murid dekat Imam Khomeini, tokoh terkemuka pejuang revolusi, dan sahabat seperjuangan yang selalu menyertai Imam di segala keadaaan.
Selama bertahun-tahun, Barat dan anasir bonekanya di dalam negeri Iran merasa putus asa untuk menumbangkan Imam Khomeini dan mereka selalu menantikan wafatnya beliau. Namun rakyat Iran begitu waspada dan tanggap. Dengan segera rakyat mendukung keputusan Dewan Ahli yang memilih Ayatollah Sayid Ali Khamenei sebagai pemimpin revolusi sehingga konspirasi musuh pun gagal kembali.
Selama ini musuh mengira dengan wafatnya Imam Khomeini , Revolusi Islam pun berakhir. Namun nyatanya, kepergian Imam justru menempatkan era Khomeini ke ranah yang lebih luas dari sebelumnya. Sebab, apakah mungkin pemikiran luhur, kebaikan, spritualitas, dan hakikat bisa musnah?
Siang dan malam 15 Khordad 1368 HS (5 Juni 1989), jutaan warga Iran yang datang dari pelbagai kota dan desa datang ke Tehran, memenuhi Mushalla Besar Tehran, untuk melepas kepergian Imam Khomeini yang terakhir kalinya. Dalam upacara pemakamam agung itu, tak terlihat suasana upacara resmi kenegaraan sebagaiman yang biasa dilakukan dalam prosesi pemakaman seorang pemimpin negara. Yang terlihat hanya suasana kerakyatan dan penuh cinta sebuah bangsa revolusioner yang berduka dan menangis melepas pemimpinnya menuju ke haribaan ilahi.
Dari kejauhan terlihat jenazah Imam yang terbaring damai di tengah lautan pecintanya yang berduka. Setiap orang berbicara kepada Imamnya dengan bahasa masing-masing sembari menetaskan air mata. Seluruh jalanan yang menuju Mushalla Besar Tehran penuh dengan lautan manusia berbusana hitam, yang mengisyaratkan betapa pedihnya sebuah perpisahan. Bendera-bendera tanda duka terpasang di sudut-sudut kota, lantunan kalam suci Al-Quran terdengar bersahutan di masjid-masjid, rumah-rumah dan perkantoran. Saat malam tiba, ribuan lilin di sekeliling Mushalla Besar Tehran dinyalakan untuk mengenang kobaran revolusi yang dinyalakan Imam.
Malam itu, mata seluruh rakyat yang berduka menatapi nyala lilin, seakan mengenang seluruh pengorbanan yang diberikan Imam Khomeini kepada bangsanya. Teriakan "Ya...Husein" para pecinta Imam Khomeini yang merasa menjadi yatim, mengubah malam penuh duka itu menjadi seperti malam-malam Asyura, malam yang begitu tragis saat Imam Husein as, cucu Rasulullah saw dibantai di padang Karbala oleh para durjana. Mereka sadar, suara lembut Imam Khomeini tak akan terdengar lagi di Huseiniyeh Jamaran, tempat di mana Imam biasa mengutarakan cermah-ceramahnya kepada rakyat Iran. Rakyat terus mendampingi jenazah Imam hingga pagi tiba.
Awal pagi 16 Khordad 1368 HS (6 Juni 1989), sembari meneteskan air mata jutaan manusia menggelar shalat jenazah yang diimami oleh Ayatollah Al-Udzma Golpaygani. Lautan manusia di saat itu mengingatkan kembali pada peristiwa penyambutan besar-besaran rakyat Iran yang menyambut kedatangan Imam Khomeini dari pengasingan pada tanggal 12 Bahman 1357 HS (1 Februari 1979). Dua peristiwa besar yang akan senantiasa diingat oleh sejarah.
Media-media massa dunia memperkirakan, lautan pelayat Imam Khomeini saat itu sekitar 9 juta orang, sementara pada peristiwa penyambutan 12 Bahman, diperkirakan sekitar 6 juta orang. Padahal selama 11 tahun lebih kepemimpinan Imam Khomeini di Iran, beragam fitnah, konspirasi, tekanan dan ancaman negara-negara adidaya, tak pernah berhenti mendera rakyat Iran. Melihat kondisi yang demikian itu, semestinya rakyat Iran sudah letih dengan pelbagai kesulitan yang ada. Namun ajaibnya, justru di tengah pelbagai cobaan dan ujian berat tersebut, rakyat Iran semakin matang dan tegar. Generasi hasil didikan ideologi ilahi Imam Khomeini benar-benar memegang teguh ajaran beliau yang berbunyi, "Beban menahan kerja keras, kesusahan, pengorbanan, kesyahidan, dan derita di dunia sebanding dengan besarnya tujuan, kebernilaian dan ketinggian peringkat tersebut".
Setelah melihat bahwa prosesi pemakaman tak mungkin dilanjutkan di tengah emosi penuh duka rakyat Iran, pemerintah mengumumkan untuk menunda pemakaman dan meminta para pelayat kembali ke rumahnya masing-masing sampai pengumuman berikutnya. Namun di sisi lain, mengingat bahwa penundaan prosesi pemakaman bisa menambah jumlah pelayat yang makin banyak berdatangan dari kota-kota lainnya, maka pemerintah pun memutuskan untuk mengebumikan jenazah Imam Khomeini selepas dzuhur hari itu juga.
Prosesi pemakaman pun berlangsung di tengah himpitan lautan manusia yang tenggelam dalam tangis dan duka. Lewat siaran pelbagai media massa, seluruh dunia juga turut menyaksikan prosesi pemakaman seorang pemimpin agung Revolusi Islam ini. Dengan demikian seperti halnya masa-masa hidup Imam Khomeini yang menjadi sumber perjuangan dan kebangkitan, saat-saat kepergian beliau pun seperti itu juga. Semoga abadilah dia. Karena dia adalah hakikat dan hakikat akan senantiasa abadi dan tak kenal fana!